Di era inovasi dan
perubahan yang cepat, kemampuan berpikir kreatif menjadi semakin penting.
Namun, seringkali kita menemui kendala yang menghambat potensi kreatif kita.
Hambatan ini bisa berupa ketakutan akan kegagalan, komitmen pada pemikiran
konvensional, atau bahkan kurangnya motivasi dan lingkungan yang mendukung.
Mengatasi hambatan tersebut membutuhkan strategi yang efektif untuk memperluas
dan meningkatkan keterampilan berpikir kreatif. Dalam artikel ini, akan
membahas beberapa strategi yang dapat membantu kita melepaskan potensi kreatif
kita dan menghadapi tantangan dengan cara yang segar dan inovatif. Dengan
mengadopsi strategi-strategi ini, kita dapat membuka pintu ke kemungkinan yang
tak terbatas dan berhasil dalam berpikir kreatif.
Berikut adalah beberapa
strateginya yang bisa langsung diterapkan :
1. Jangan membuat asumsi.
Membuat asumsi adalah
kecenderungan alami dalam pemikiran manusia. Terkadang kita cenderung mengisi celah
informasi yang tidak diketahui dengan asumsi berdasarkan pengalaman atau
keyakinan kita sendiri. Namun, membuat asumsi bisa menjadi hambatan utama untuk
berpikir kreatif. Asumsi dapat membatasi pemikiran kita, menghambat pencarian
akan ide-ide baru dan kemampuan kita untuk menemukan solusi inovatif.
Contoh :
Saat kita menganggap ini,
kita sering mengubah kata "keledai" menjadi "milikmu" dan
"milikku". Asumsi adalah satu contoh cara berpikir yang bisa membuat
malas. Kami hanya tidak menganggap kami memiliki semua informasi yang kami
butuhkan untuxk menarik kesimpulan yang benar.
Ada cerita tentang
seorang nasabah bank yang, setelah mencairkan cek dan berbalik untuk pergi,
kembali dan berkata:
"Maaf, sepertinya
kamu melakukan kesalahan." Kasir menjawab: "Maaf, tapi tidak ada yang bisa kulakukan". Lo
harus menghitungnya kembali sebelum pergi dari sini. Setelah Anda pergi, kami
tidak lagi bertanggung jawab atas hal tersebut.” Lalu pelanggan itu menjawab:
"Oke. Terima kasih
atas tambahan $20."
Inti cerita: Jika lo ingin melompat ke kesimpulan, tunggu sampai lo memiliki semua informasi.
Singkatnya, menghindari
asumsi merupakan langkah penting dalam berpikir kreatif. Dengan menyadari
kecenderungan kita untuk membuat asumsi, melibatkan orang lain, menggunakan informasi
yang akurat, dan mengadopsi pikiran terbuka, kita dapat melepaskan kreativitas
kita dan melihat dunia dengan cara baru. Dengan menghindari asumsi yang terlalu
mengikat, kami membuka pintu untuk pemikiran yang lebih kreatif, solusi
inovatif, dan keberhasilan dalam mengatasi tantangan yang kompleks.
2. Coba lihatlah sesuatu
dari perspektif yang berbeda.
Ketika kita terus melihat sesuatu dari sudut pandang yang sama, kita cenderung terjebak dalam pola pikir yang terbatas. Namun, jika kita mencoba melihat sesuatu dari perspektif yang berbeda, kita dapat membuka jendela ke dunia baru dengan wawasan, pengetahuan, dan pemahaman yang lebih besar. Pernah melakukan perjalanan melalui Spanyol dengan kereta api sambil berbicara dengan seorang pengusaha kaya yang membenci seni modern. Sebagai bukti bahwa seni rupa kontemprorer tidak mencerminkan realitas secara akurat, dia mengambil foto istrinya dari dompetnya dan berkata:
"Beginilah istriku
seharusnya terlihat, bukan dengan gaya yang konyol." Picasso mengambil
foto itu, melihatnya sejenak dan bertanya:
"Apakah itu
istrimu?" Pedagang itu mengangguk dengan bangga. "Dia sangat
kecil," kata Picasso dengan marah.
Inti cerita: Jangan
memonopoli situasi. Sekarang mungkin tidak selalu seperti yang terlihat.
Bersiaplah untuk menerima dan memfilter perspektif lain.
Untuk melihat sesuatu
dari perspektif yang berbeda, kita harus mendorong batas-batas pemikiran rutin
dan mengekplorasi perspektif yang tidak
biasa. Ini dapat mencakup asumsi yang menantang, melepaskan keyakinan
seseorang, dan mengakui serta memahami keyakinan orang lain. Dengan cara ini
kita dapat mengembangkan kemampuan kita untuk lebih berempati dan memahami
orang lain.
3. Singkirkan mentalitas
malas.
Melepaskan pola pikir
malas adalah langkah penting menuju kesuksesan dan produktivitas yang lebih
besar. Pola pikir yang malas seringkali menghalangi seseorang untuk mewujudkan
potensi penuhnya dan menghambat kemajuan di berbagai bidang kehidupan. Salah satu
cara untuk melawan pola pikir yang lamban adalah dengan membangun disiplin
diri. Selain itu, penting untuk mengenali dan mengubah pola pikir yang negatif
terkait dengan kemalasan.
Pola pikir negatif
seringkali datang dalam bentuk pembenaran seperti "Saya bisa melakukannya
nanti" atau "Saya benar-benar tidak membutuhkan itu". Mengubah
pikiran negatif tersebut menjadi pikiran positif dan memotivasi dapat membantu lo
mengatasi pola pikir berpikir lamban. Itu karena kita cenderung berpikir
konvensional dan tidak menyukai apa yang salah.
4. Jangan berpikir
seperti orang tua, berpikirlah seperti anak kecil
Cara pola pikir anak
kecil ditandai dengan rasa ingin tahu yang besar, keberanian untuk mencoba
berbagai hal baru dan imajinasi yang kreatif. Anak-anak memiliki pandangan
dunia yang lebih terbuka dan ingin tahu. Mereka tidak takut untuk bertanya dan
mencari jawaban atas pertanyaan yang mungkin tampak sederhana atau bahkan aneh
bagi orang dewasa. Dalam situasi yang berbeda kita bisa belajar untuk menjaga rasa
ingin tahu yang tinggi dan selalu berani bertanya. Dengan mengajukan
pertanyaan, kita dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman kita tentang
dunia di sekitar kita.
Penelitian menunjukkan
bahwa anak usia dua tahun memiliki lebih banyak sinapsis, atau koneksi, di otak
mereka daripada rata-rata orang dewasa. Itu karena meskipun anak usia dua tahun
tidak memiliki pandangan sempit tentang dunia, kita orang dewasa memilikinya.
Ini seperti seorang pemahat yang mulai dengan segumpal besar tanah liat, lebih
dari yang dia butuhkan, dan kemudian secara bertahap menghilangkan tanah liat
itu saat dia membentuk patungnya. Jika kita menggunakan otak kita seperti anak
kecil dan menerima segala sesuatu tanpa menghakimi, kita benar-benar dapat
menghentikan dan membalikkan penuaan otak.
Jadi jangan berpikir itu
terlalu serius dan kaku. Ambil contoh anak-anak dan biarkan rasa ingin tahu,
keberanian untuk mencoba berbagai hal, dan imajinasi menginspirasi hidup kita.
Dengan memandang dunia melalui mata seorang anak, kita dapat membuka
kemungkinan tanpa batas, meningkatkan kreativitas, dan menemukan kegembiraan
sejati dalam pengalaman hidup kita.
5. Perhatikan terhadap
detail dan keseluruhan.
Perhatian terhadap detail
dan keseluruhan adalah keterampilan yang sangat penting dalam kehidupan
sehari-hari. Kombinasi keterampilan ini memungkinkan pandangan holistik, tetapi
juga tidak mengabaikan aspek-aspek kecil yang seringkali berdampak besar. Ada
sebuah puisi berjudul "Orang buta dan gajah" oleh John Godfrey Sax, yang
menceritakan kisah enam orang Hindu buta yang mengunjungi seekor gajah dan
mencoba mencari tahu apa itu dengan menyentuhnya. Orang buta itu menyentuh
gadingnya, yang lain tubuhnya, yang lain ekornya, dll... Tentu saja, karena
mereka tidak dapat melihat keseluruhan gajah, mereka sampai pada kesimpulan
yang sama sekali berbeda.
Ketika seseorang tahu
bagaimana memperhatikan detail, mereka dapat memperhatikan hal-hal kecil yang
mungkin diabaikan orang lain saat membuat keputusan. Kemampuan ini memungkinkan
lo untuk teliti, menghindari kemungkinan kesalahan dan menghasilkan kualitas
yang lebih tinggi dan yang lebih akurat. Ketika detail kecil dipertimbangkan,
mereka dapat berdampak signifikan pada hasil akhir.
So, never give up on learning and hopefully useful !!.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar